Selasa, 30 Maret 2010

Grafiti di Sepanjang Jalan Siliwangi

Grafiti di Sepanjang Jalan Siliwangi

By: Mohamad Yanuar Erdian K.R.

Jun 17 2007

Sore itu, 17 Juni 2007

Setelah silaturahmi dari rumah temen, yanuar memutuskan untuk pulang dengan jalan kaki, maklum motor lagi dipinjem. Sebenernya naik angkot jga bisa sih, tapi males aja, itung-itung jalan kaki sambil olahraga dan merenung (bilang aja gk punya duit buat naik angkot :D ).

Jalan siliwangi menimbulkan kesan yang mendalam bagi yanuar. Di jalan itulah, selama setahun pertama di Bandung ini, yanuar menghabiskan waktu. Berangkat pagi-pagi, menyusuri jembatan kali Cikapundung, kadang (lebih tepatnya sering) sambil lari-lari, sambil bercengkrama dengan Udin, kadang Jawair atau Agung atau Alfan. Kenangan di jalan siliwangi itu akan sulit dihapus.

Pertama kali menginjakkan kaki di bandung, yanuar terkesan dengan jalan siliwangi terutama pada grafiti yang ada pada dinding yang melingkupi sekitar setengah dari panjang jalan itu (panjang jalan siliwangi sekitar 1 kilometer). Dinding-dinding itu terkesan artistik dan menarik orang untuk melihatnya. Hasil karya mahasiswa Seni Rupa angkatan 2003. Gambar-gambar itu terlihat bercerita tentang sesuatu, lebih tepatnya bercerita tentang alam karena didominasi oleh gambar-gambar tumbuhan.

Sekarang setelah genap setahun yanuar meninggalkan jalan siliwangi, ada sesuatu yang berbeda, khususnya hari-hari terakhir ini. Grafiti itu, ya grafiti di dinding itu yang membuat berbeda, sekarang lebih cerah. Hal ini tidak lain adalah karena seminggu terakhir ini sedang ada proyek pembaruan grafiti oleh para mahasiswa Seni Rupa. Grafiti yang lama dihapus dan diganti dengan yang baru. Temanya nggak jauh beda, tentang lingkungan, masih didominasi dengan kesan tumbuhan.

Kreasi semacam ini memang bagus sih menurut saya. Paling tidak bisa membuat jalan siliwangi menjadi lebih apik dan sedap dipandang. Nah, masalahnya di “sedap dipandang itu. Bagaimana kalo ada pengendara sepeda motor yang lewat trus lihat grafiti itu dan saking takjubnya jadi nggak konsen sama jalan raya (pengalaman pribadi :D ). Bisa gawat kan ? kayaknya perlu anak psikologi yang nanggepin deh.

Btw, Jalan siliwangi emang penuh kenangan. Yanuar yakin tidak hanya buat yanuar sendiri tapi juga buat temen2 dari kediri yang lain.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar